“gue puter lagu, ya?” tanya jatayu meminta izin ke pemilik mobil yang ia tumpangi.
teuntje hanya mengangguk sekali. ia masih fokus ke sekeliling untuk keluarkan mobilnya dari parkiran kampus mereka. ponsel pintar teuntje juga sudah di tangan jatayu. tadi teuntje beri jaket kesayangannya (ada tulisan nirvana di punggungnya) ke jatayu. nah, ponselnya ada di jaket itu. jatayu selalu pakai milik teuntje karena lebih mudah. toh, sudah tersambung dengan mobil teuntje sendiri.
namun, saat jatayu ingin nyalakan ponsel teuntje, tidak bisa!
“tje, hape lo mati gak sih, ini?”
yang ditanya mengedikkan bahu tidak tahu. setelah mendapat kabar bahwa jatayu sudah selesai, teuntje langsung berangkat untuk menjemput temannya itu. ia belum ada menyentuh ponselnya lagi.
jatayu geleng-geleng kepala lihat temannya, tapi tidak ia konfrontasi. tidak perlu. teuntje memang begitu. daripada buang-buang tenaga untuk mengoceh, jatayu sambungkan ponsel teuntje dengan power bank. tadi, teuntje bawa dua power bank untuk jatayu. yang terpakai hanya satu. sekarang, satunya lagi akan dipakai teuntje sendiri. jatayu senyam-senyum sendiri karena hal tersebut. sedikit lucu. tidak tahu apa, tapinya.
tak lama kemudian, ponsel teuntje pun bisa menyala. beberapa pesan muncul di pop-up notification-nya. ada dari kak stanley, isinya meminta teuntje pulang saat akhir pekan karena ia butuh bantuan theodore (sudah jadi nama yang asing untuk jatayu yang setiap saat panggil theodore sebagai teuntje) untuk tugas kuliahnya. ada dari grup kelompok, teman, dan beberapa aplikasi yang digunakan teuntje. namun, salah satu dari sekian banyak yang masuk adalah pesan jatayu yang isinya ucapan ‘hati-hati di jalan’.
tidak ada yang aneh, seharusnya. akan tetapi, dahi jatayu mengernyit saat melihat hal tersebut. teuntje yang curi-curi pandang sesekali ikut mengernyit melihat reaksi jatayu yang masih memandang ponselnya.
“kenapa?”
“lo …,” jawab jatayu ambigu.
“gue kenapa?”
“lo nge-save nomor gue kayak gitu?!” seru jatayu tidak terima. bisa-bisanya! tidak bisa dibiarkan! ini adalah sebuah pengkhianatan terhadap persahabatan mereka yang sudah seumur hidup ini! jatayu pokoknya tidak terima!
“gitu gimana?” seingat teuntje, tidak ada yang aneh.
“jatayu dhanurdhara?!” jatayu berseru lagi. itu nama lengkap jatayu.
teuntje angkat satu alisnya tidak mengerti, tapi tidak menjawab karena rambu lalu lintas kini tunjukkan warna hijau. setelah belok, baru ia menjawab, “kan itu emang nama lo?”
“tapi nama lo di kontak gue itu pagar satu terus teuntje! ada tanda-tanda spesialnya! terus ada arti yang lebih dalam aja, gitu. masa nama gue di kontak lo cuma nama lengkap gue doang? kan gue sedih,” jelas jatayu panjang lebar.
malam itu, jatayu jelaskan bagaimana persahabatan mereka adalah hal paling berharga untuknya. menurut jatayu, setidaknya dari persahabatan seumur hidup itu, namanya di kontak teuntje layak dapat privilese dengan tambahan sesuatu yang lebih bermakna.
fokus teuntje jatuh hanya pada kata sahabat, sahabat, sahabat, dan seumur hidup. stanley adalah kakak kandung teuntje, tapi namanya di kontak teuntje hanya nama lengkap stanley dengan tambahan ‘kak’ (yang merupakan hasil kerja tangan stanley sendiri bertahun lalu). dengan logika seperti itu, jatayu tidak akan bisa kalahkan stanley.
diam-diam teuntje berpikir, harusnya jatayu bahas fakta bahwa mereka lepas keperjakaan untuk sama lain di semester lalu. kalau begitu kan, teuntje bisa ganti nama jatayu di kontak ponselnya. jadi sesuatu yang lebih, bukan sekadar sahabat seumur hidup.
namun, pikiran itu ikut turun ke perut teuntje saat ia telan ludah.
teuntje ambil ponselnya setelah antar jatayu sampai ke indekosnya dengan aman sentosa.
ukm band yang teuntje ikuti akan rilis lagu baru. belum ada yang tahu, tapi lagu itu adalah buatan teuntje. tidak akan ada yang tahu, tapi teuntje buat lagu itu dengan jatayu sebagai inspirasinya. akan tetapi, teuntje selalu tahu, ia hanya butuh jatayu di akhir kisahnya.
sebuah koda untuk mahakarya pertama, kedua, dan ketiga. koda yang sempurna untuk mahakarya-mahakarya selanjutnya, serta mahakarya terakhir saat waktunya tiba nanti.
hanya jatayu.